ENSIKLOPEDIA SATWA Rangkong Badak (buceros rhinoceros)

Rangkong badak (Buceros rhinoceros) merupakan salah satu spesies
burung rangkong terbesar di Asia. Burung rangkong badak berukuran sangat besar, yaitu 110-127 cm. Rangkong badak menghabiskan waktunya di bagian atas tajuk hutan dengan makanan utama buah-
buahan, serangga, reptil kecil, hewan pengerat, dan burung-burung
kecil. Satwa ini mempunyai perilaku yang unik, betina bersarang dalam lobang pohon yang kemudian dititutup dengan lumpur dan selama betina tinggal dalam lobang ini, diberi makanan oleh jantan.
rangkong badakSeekor burung Rangkong badak sedang bertengger di pohon ara yang menjadi salah satu pakannya
Menurut Daftar Merah IUCN, rangkong badak termasuk spesies yang
hampir mengalami kelangkaan. CITES juga mengklasifikasikan satwa
burung ini ke dalam kategori Appendix II (spesies yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena hampir mengalami kelangkaan, kecua li jika perdagangan tersebut t unduk pada perat uran
ketat, sehingga pemanfaatan yang tidak sesuai dapat dihindari).
Raungan bersuara “honk” kasar diulangi oleh jantan dan betina dalam nada yang berbeda. Sering kali disuarakan dalam bentuk duet, tetapi yang satu lebih terlambat dari yang lain, sehingga terdengar suara seperti “honk – hank,…”, dan juga suara tajam “gak” sewaktu terbang. Masyarakat tradisional Dayak ada yang bisa memanggil burung rangkong ini dengan meniru suaranya. Suara kepakan sayap rangkong Badak sangat keras dan terdengar seperti suara helikopter kecil di kejauhan.
Ciri-ciri
Dalam Bahasa Inggris burung rangkong dinamakan ‘hornbill’, karena paruh nya yang berbentuk seperti tanduk sapi.
Memiliki paruh kuning berpangkal merah dengan tanduk berwarna merah – kuning yang melengkung ke atas.
Bulu didominasi warna hitam dan putih, sementara kaki berwarna abu-abu kehijauan, dan ekor berwarna putih mencolok dengan garis hitam lebar melintang. Iris berwarna merah untuk rangkong badak jantan, dan putih sampai biru untuk rangkong badak betina.
Ekologi dan Habitat
Wilayah penyebaran global satwa ini adalah Asia Tenggara, termasuk Semenanjung Malaysia, Pulau Sumatera, Borneo, dan Jawa. Burung rangkong badak dapat ditemukan dalam kepadatan rendah di kebanyakan blok hutan dataran rendah dan perbukitan. Rangkong punya fungsi sangat penting sebagai penyebar biji pohon, umumnya buah yang dimakan bijinya dibuang kemana-mana. Kehadiran satwa ini sangat mencolok karena mempunyai ukuran badan yang besar, serta kebiasaan dan suaranya yang khas, Akan tetapi, pada umumnya, burung rangkong badak hanya dapat ditemui dalam jumlah kecil di dalam satu tempat di kawasan hutan yang luas.
Ancaman
Sepanjang Pulau Sumatera banyak dari hutan hujan tropis yang telah dikonversi menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman. Kebakaran hutan yang kini telah menjadi fenomena tahunan, telah memakan banyak korban. Penebangan hutan secara tidak lestari telah banyak menghancurkan kawasan hutan di Pulau Sumatera. Sebenarnya , rangkong badak mampu bertahan hidup di dalam kawasan hutan yang kayunya dipanen dengan sistem pengelolaan yang baik dan bertanggung jawab, serta aktivitas perburuan dikontrol secara ketat, sehingga pada akhirnya satwa ini tidak mengalami kelangkaan yang berujung pada kepunahan. Untuk bersarang burung ini perlu pohon kayu yang berlobang, yaitu biasanya pohon yang sudah tua dan tebal.

Dan tahukah anda bahwa burung unik nan langka ini banyak ditemukan di hutan-hutan di provinsi Sumatera Utara?

Dikutip dari berbagai sumber:

widikpedia.org, wwf.or.id, alamendah.org

Tinggalkan komentar